akelar berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik.
Sakelar dan pemisah harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
a. Dapat dilayani secara aman tanpa harus memerlukan alat bantu
b. Jumlahnya harus sesuai hingga semua pekerjaan pelayanan, pemeliharaan, dan
perbaikan instalasi dapat dilakukan dengan aman.
c. Dalam keadaan terbuka, bagian sakelar atau pemisah bergerak harus tidak
bertegangan (ayat 206 B1).
d. Harus tidak dapat terhubungkan sendiri karena pengaruh gaya berat (ayat 206 B1).
e. Kemampuan sakelar minimal sesuai dengan gaya daya alat yang dihubungkannya,
tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840 C6).
Simbol atau lambang dari alat pemutus/penghubung ini dapat dilihat pada gambar
2.7. Dari gambar tersebut dapat dilihat konstruksi berbagai jenis sakelar, bentuk, serta
cara penggambarannya.
Instalasi Listrik Dasar
27
Gambar 2.7 Simbol sakelar dan cara penggambarannya
Menurut konstruksinya sakelar dikelompokkan menjadi : sakelar kontak, sakelar
tumpuk atau sakelar paket, sakelar sandung, sakelar tuas, dan sakelar giling. Sedangkan
ditinjau dari cara kerjanya (jenis alat penghubungnya), dapat dikelompokkan menjadi :
sakelar putar, sakelar balik, sakelar tarik, sakelar jungkit, dan sakelar tombol tekan.
Jika ditinjau dari hubungan dan jenis alat penghubung, sakelar dibedakan menjadi :
sakelar tunggal, sakelar dwi-kutub (kutub ganda), sakelar tri-kutub, sakelar seri, sakelar
tukar dan sakelar silang.
Penggolongan sakelar berdasarkan penyambungannya dapat dijelaskan pada gambar
2.8
Instalasi Listrik Dasar
28
Gambar 2.8 Simbol sakelar berdasarkan prinsip hubungan sakelar
a. Sakelar kotak
Sakelar ini pada umumnya untuk menyalakan dan mematikan lampu, dimana
sakelar ini sering disebut sakelar kotak karena sering dipasang di atas sebuah kotak
yaitu kotak normal. Contoh sakelar ini dapat dilihat pada gambar 2.9 yang
memperlihatkan beberapa sakelar jungkit yang ditanam dalam dinding. Selain itu juga
ada sakelar tarik yang digerakkan dengan seutas tali. Sakelar ini digunakan di atas
tempat tidur dan kamar mandi. Juga masih ada sakelar-sakelar kotak lain yang dibuat
khusus untuk digunakan dalam ruangan-ruangan khusus, misalnya sakelar kedap air
(gambar 2.10).
Gambar 2.9 Sakelar kotak Gambar 2.10 Sakelar kedap air
Gambar 2.8 Simbol sakelar berdasarkan prinsip hubungan sakelar
a. Sakelar kotak
Sakelar ini pada umumnya untuk menyalakan dan mematikan lampu, dimana
sakelar ini sering disebut sakelar kotak karena sering dipasang di atas sebuah kotak
yaitu kotak normal. Contoh sakelar ini dapat dilihat pada gambar 2.9 yang
memperlihatkan beberapa sakelar jungkit yang ditanam dalam dinding. Selain itu juga
ada sakelar tarik yang digerakkan dengan seutas tali. Sakelar ini digunakan di atas
tempat tidur dan kamar mandi. Juga masih ada sakelar-sakelar kotak lain yang dibuat
khusus untuk digunakan dalam ruangan-ruangan khusus, misalnya sakelar kedap air
(gambar 2.10).
Instalasi Listrik Dasar
29
b. Sakelar tumpuk
Sakelar jenis ini mempunyai empat kedudukan yang dapat diputar ke kanan atau
ke kiri dengan sudut masing-masing 900 , setiap hubungan mempunyai hubungan yang
bertingkat. Konstruksi sakelar tumpuk diperlihatkan pada gambar 2.11.
(a) (b)
Gambar 2.11 Sakelar kotak
c. Saklar sandung
Saklelar jenis ini mempunyai hubungan tiga keadaan yaitu pada posisi nol (0)
saklar dalam keadaan terbuka, pada posisi satu (1) dan dua (2) keadaan terhubung
secara bergantian. Bentuk dan konstruksi saklar sandung dapat dilihat pada gambar
2.12.
(a) Bentuk sakelar sandung (b) Poros sakelar sandung
Gambar 2.12 Sakelar sandung
Pada sakelar sandung bagian yang berputar adalah porosnya, sedangkan kotak-
kontaknya tida ikut berputar, sehingga usia dari sakelar ini adalah sangat panjang.
Instalasi Listrik Dasar
d. Saklar tuas
Sakelar tuas dilengkapi dengan pisau-pisau sebagai penghubung dan pemutus
yang digerakkan secara mekanis satu arah. Konstruksi sakelar ini dapat dilihat pada
gambar 2.13.
Gambar 2.13 Bentuk sakelar tuas Gambar 2.14 Bentuk sakelar giling
e. Saklar giling
Sakelar ini mempunyai titik putar yang bergerak bagian tengahnya, dimana
gerakannya bisa memutuskan atau menghubungkan kutub-kutub kontak. Contoh
pemakaian pada pengontrolan pengisian bak air oleh pompa, bila air berkurang
mencapai titik tertentu, maka pompa akan jalan. Sebaliknya bila air mencapai titik
permukaan tertentu maka pompa akan berhenti. Konstruksi sakelar giling dapat dilihat
pada gambar 2.14.
Copyright 2010 GARUTKID'S
Theme designed by Lorelei Web Design
Blogger Templates by Blogger Template Place | supported by One-4-All
0 komentar:
Posting Komentar